Perempuan perokok beresiko lebih tinggi 2x terkena penyakit jantung koroner.
Perempuan perokok yang sudah menopause memiliki kepadatan tulang lebih rendah daripada perempuan yang tidak pernah merokok. Perempuan perokok berisiko tinggi terkena patah tulang pinggul dibandingkan dengan perempuan nonperokok. Merokok juga dapat mengakibatkan kulit lebih cepat keriput sehingga penampilan perempuan perokok menjadi kurang menarik dan kelihatan lebih tua dari usianya.
Perempuan menjadi target utama pemasaran tembakau yang bertema menjadi seseorang yang disenangi, mandiri, dan berat badan yang terkontrol. Pesan tersebut gencar disampaikan dalam berbagai bentuk iklan dengan memakai model yang berbadan langsing, menarik, dan atletis.
Remaja perempuan merokok dengan alasan menghindari kelebihan berat badan dan menjadikannya sebagai identitas diri sebagai remaja yang mandiri dan menarik. Hal tersebut merupakan refleksi iklan tembakau. Kesan sosial dapat meyakinkan remaja bahwa kelebihan berat badan adalah lebih buruk daripada merokok. Iklan rokok juga menyebutkan bahwa rokok dapat menyebabkan badan lansing dan menekan nafsu makan.
Sabtu, 10 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar